Assalamualaikum sahabat Blogger semua, Tanpa terasa penghujung tahun sudah di depan mata dan
sebentar lagi kita akan menyambut tahun baru. Semarak menyambut perayaan tahun
baru pun mulai bermunculan di mana-mana. Terompet, kembang api, pesta, dan
hal-hal yang identik dengan tahun baru, sudah dinanti-nanti.
Ya, memang banyak orang begitu menanti-nanti pergantian
tahun. Mereka seakan sudah tak sabar untuk menjejaki tahun baru 2014. Tapi,
dibalik itu semua, ada pula orang-orang yang belum ingin meninggalkan tahun
2013 ini. Mungkin karena masih banyak rencana yang belum tercapai. Seperti
saya, misalnya. Meski 2013 sudah hampir di penghujungnya, nyatanya masih banyak
resolusi untuk tahun ini yang belum tercapai. Janji-janji yang diikrarkan dalam
diri, masih banyak yang belum bisa ditepati. tapi insaya Allah ditahun yang baru ini semuanya akan tercapai.
Tanggal baru, Bulan baru dan Tahunpun Baru, otomatis semangatpun harus diperbaharui, kali ini kisah menarik dari saya yaitu awal tahun baru 2014 dipuncak Gunung Merapi, sumatera barat.
Gunung Marapi
(juga dikenal sebagai Merapi atau Berapi)
adalah gunung berapi yang terletak di Sumatera Barat, Indonesia. Gunung ini
tergolong gunung yang paling aktif di Sumatera. Terletak dalam kawasan
administrasi Kabupaten Agam. Gunung ini dapat juga dilihat dari kota
Bukittinggi, kota Padangpanjang dan kabupaten Tanah Datar dan memiliki
ketinggian 2.891 m. Gunung Marapi sudah meletus lebih dari 50 kali sejak akhir
abad 18.
Kronologis
- Pada tanggal 8 September 1830 dilaporkan Gunung Marapi mengeluarkan awan yang berbentuk kembang kol abu-abu kehitaman dengan ketebalan 1.500 m di atas kawahnya, disertai dengan suara gemuruh.
- Pada tanggal 30 April 1979, menurut laporan pers disebutkan 60 orang tewas akibat letusan Gunung Marapi dan disebutkan juga 19 orang pekerja penyelamat terperangkap oleh tanah longsor. Letusan tersebut dikatakan juga mengeluarkan batu dan lumpur yang menyebabkan kerusakan sedikitnya pada lima daerah kawasan pemukiman penduduk setempat[3].
- Memasuki akhir tahun 2011 hingga awal tahun 2012, Gunung Marapi menampakkan peningkatan aktifitasnya melalui letusan yang menyemburkan abu dan awan hitam. Pernah diakhir tahun 2011 semburan abu terbawa angin berkilo-kilo jaraknya hingga mencapai Kabupaten Padang Pariaman.
PENDAKIAN GUNUNG MERAPI
SUMATERA BARAT
Gunung Merapi merupakan gunung
aktif terletak di kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat. Terdapat beberapa jalur
pendakian di jalur ini, namun titik start yang biasa digunakan orang untuk
melakukan pendakian disini adalah dari Koto Baru.
Sebelum melakukan pendakian,
biasanya para pendaki menyiapkan beberapa perbekalan pendakian yang masih
kurang di pasar Koto Baru ini. Disini juga kita bisa makan dan beristirahat dan
bercengkrama dengan pendaki yang lain.
Untuk lebih manariknya,
sebaiknya melakukan pendakian di gunung ini dilakukan pada pagi hari. Selain
untuk masalah kesehatan, selama pendakian kita juga dapat menikmati pemandangan
yang menarik disepanjang jalur pendakian ini. Dari pasar koto baru menuju pos
pendakian kita bisa memilih antara memulai dengan jalan kaki atau angkutan
pedesaan yang menuju ke pos pendakian. Kalau kita memilih dengan berjalan kaki,
membutuhkan waktu kira lebih kurang 30 menit untuk sampai di pos pendakian.
Dari pos pendakian perjalanan
dilanjutkan menuju parak batuang dengan melewati perkebunan penduduk. Di parak
batuang kita bisa menikmati segarnya udara gunung berapi dan mengisi botol minuman
di sumber air yang terdapat didaerah ini.
Dari parak batuang, perjalanan
kita lanjutkan menuju puncak gunung berapi. Dari sini membutuhkan wakut
pendakian kira-kira 5 jam untuk mencapi puncak. Perjalanan di isi dengan
pemandangan hutan tropis dan beberapa jalur pendakian yang cukup terjal
Setelah sampai di puncak,
sebaiknya ki ta memilih lokasi di cadas untuk tempat camp (berkemah). Untuk
mencapai puncak sebaiknya dilakukan shubuh, sehingga kita bisa menikmati
pemandangan matahari terbit (sunrise) gunung merapi ini dan menikmati
pemandangan yang mempesona di Gunung Merapi ini dipagi hari. Dari Puncak gunung
merapi ini kita dapat menikmati pemandangan kota bukittinggi, gunung
singgalang, pemandangan danau Singkarak yang berada di kabupaten solok.
KISAH SAYA...
selasa, jam 15.45 WIB setelah sholat Ashar kitapun menuju Kotobaru dengan Cuaca Hujan lebat, sempat kami berpikir kayaknya tidak bisa untuk mendaki dikarenakan cuaca sangat burut, dan ketika itu hatipun mulai gelisah, tapi tidak lama kemudian setelah satu jam berlalu hujanpun berhenti ditambah dengan personil 2 orang yang datang jauh-jauh dari kota Payakumbuh (namanya tidak saya sebutkan) dan mulailah kami dengan semagat untuk menuju tempat Start untuk pendakian.
Setelah semua pendataan dan administrasi selesai, perjalananpun dimulai, Kita START dari bawah pada jam 18.01 Menjelang Maghrib, langit belum terlihat gelap perjalananpun terlihat begitu santai dan kami sempat berfoto-foto menikmati indahnya pemandangan disekitar.
Jam menunjukkan Pukul 19.00 WIB kamipun telah memasuki Hutan dan Alhamdulillah cuacanya Cerah tapi Langit tampak begitu hitam, kita hanya mengandalkan 2 buah senter, yang satu didepan sebagai pencari Rute dan sayapun paling belakang untuk jaga-jaga, diperjalanan personil kami bertambah 2 orang yang datang dari kota Duri, Riau dan jumlah personil kamipun menjadi 7 Orang, selama perjalanan banyak hal yang kami temukan seperti Babi Hutan yang lumayan besar tapi untungnya dia tidak menyerang, mungkin dia takut sama Manusia kali ye, hehe...
Perjalanan Nampaknya semakin Tertantang dengan kondisi jalananpun Agak basah dan Licin yang mana hampir dari kami terjatuh saking licinnya, tapi itu tidak membuat semangat kami kendor, karena apapun yang terjadi "THE SHOW MUST GO ON", Akhirnya kamipun sampai diCadas pada jam 21.36 malam dan sempat untuk beristirahat untuk menikmati pemandangan yang sangat indah di kota bukittinggi dan sekitarnya, sambil menunggu detik-detik menuju akhir dari tahun 2013 dan awal dari tahun 2014.
Mungkin terdengarnya sedikit Bodoh dan Gila dan sangat Nekat karena ketika kita sudah mencapai Cadas, orang-orang pada mendirikan tenda, bakar-bakaran sambil bernostalgia dan makan-makan, sedangkan kita..? Tendapun tak bawa, tidak membuat unggun, Stok makanan tidak ada yang bisa membuat hangat dan mengenyangkan, mana perut lapar lagi dan yang paling parahnya cuaca semakin dingin dan tidak ada satupun peralatan kami yang bisa membuat kehangatan, dan mungkin itulah tantangan yang paling Memberatkan bagi kami semua yaitu menahan rasa Dingin, yang mana setelah menikmati suasana Tahun baru yang cukup meriah pada jam 1.15 mamaksa kami semua untuk melanjuti perjalanan sampai kepuncak, tantanganpun semakin berat dengan kondsisi seperti itu kami mengharuskan untuk mendaki yang mana perjalanannya tidak mudah dan sangat beresiko, tapi kamipun harus nekat karena tidak ada pilihan lain.
setelah itu semua kami lalui dengan suka dan duka ibarat kata pepatah :
- Habis Gelap terbitlah Terang, dan sebuah ayatpun juga berbunyi "Sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan"
dari kiri (Bima, Eqi, M.Iqbal, Novembly, Fahri Syamuel, Fadhil, Robert Yulisman) |
Semuanya terasa indah..., kamipun menikmati seluruh pemandangan yang Subhanallah Amazing itu dan emang sih seperti kata teman saya "susah diungkapkan dengan kata-kata..". kita pun berbagi tugas dan kepentingan masing-masing sesuai kebutuhan, ada yang hanya berpoto-poto dan ada yang pergi mengambil bunga Abadi yaitu Edelweis, dan yanglainpun juga ada yang bermain bola dan banyak hal yang bisa dilakukan disana pokoknya UNFORGETABLE banget deh...
so, teman blogger bagaimana dengan kisah Anda...?
"KEEP MOVING FORWARD"
0 komentar:
Posting Komentar